Jumat, 11 Maret 2011

Pagi di Jepang, Setelah Gempa dan Tsunami

Pagi di Jepang, Setelah Gempa dan Tsunami
Gagah Wijoseno

Pagi di Jepang, Setelah Gempa dan Tsunami

Tokyo - Ratusan orang tewas setelah gempa 8,9 SR dan tsunami menerjang wilayah timur laut Jepang. Pagi ini, penduduk yang selamat di Sendai, prefektur Miyagi, Fukushima, Ibaraki, Iwate dan Chiba disuguhi pemandangan kota yang luluh lantak.

CNN, Sabtu (12/3/2011), memberitakan penduduk mulai pindah ke daerah selatan yang lebih aman. Toko-toko dipenuhi orang yang hendak membeli kebutuhan pokok untuk bertahan hidup. Sementara pasukan penyelamat berjibaku dengan medan yang berat mencari korban tewas atau mereka yang terjebak di reruntuhan.

Dalam radius 200 km dari Kota Sendai, bangunan dan jalan dipenuhi oleh retakan. Salah seorang warga menyebut pemandangan menyedihkan pagi ini 'sangat tidak terbayangkan'.

Warga mencari-cari suplai makanan, air bersih, dan bahan bakar di berbagai tempat. Walaupun situasinya darurat, mereka masih memperlihatkan budaya antre yang luar biasa tanpa saling berebut apalagi sikut menyikut.

Jalan layang di kota-kota besar Jepang ditutup untuk menghindari jatuhnya korban akibat gempa susulan. Kemacetan di setiap jalan tidak terelakkan saat moda angkutan MRT dan shinkansen cuma bisa terdiam di relnya karena pasokan listrik terputus.

Makin dekat ke titik pusat gempa, menara pemancar dan tiang telepon bertumbangan memunculkan area blank spot. Jalan dan bandara terputus akibat tsunami, membuat upaya evakuasi dan penyelamatan dilakukan lewat helikopter.

Rekaman video dari Sendai menunjukkan orang-orang yang terjebak di lantai 2 rumahnya, melambai-lambaikan pakaian putih meminta pertolongan. Sekurangnya 1 juta laporan perihal terhentinya pasokan gas dan air dalam radius yang cukup besar dari Sendai.

Di Kota Minamisoma, sekitar 90 km selatan Sendai, banyak bangunan rata dengan tanah. Hanya bangunan yang berkonstruksi beton dan besi terlihat utuh, selamat dari guncangan gempa dan sapuan tsunami. Tidak terlihat satu orang pun di kota yang berpopulasi 70.000 penduduk itu.

Tokyo yang berjarak 370 km dari pusat gempa juga terkena dampak gempa dahsyat itu. Tetapi terhentinya pasokan listrik membuat sistem transportasi utama Jepang yakni kereta listrik tidak bisa berfungsi.

Pekerja komuter yang biasanya menumpang kereta terpaksa mencari jalan lain untuk pulang ke rumahnya. Ada yang menumpang taksi, menumpang mobil orang lain, atau berjalan. Tidak heran banyak mobil yang terjebak di jalan-jalan Tokyo sampai 6 jam lamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Punky Blog - All Rights Reserved
Proudly powered by Blogger